Minggu, 16 Januari 2011

STASIUN KERETA API SERANG DAN FANTASI MASA LALU





Bangunan Stasiun ini terletak di Cimuncang, Kelurahan Serang, Kota Serang – Banten. Menjelang abad-16 sungai sudah merupakan sarana transportasi utama di Bnaten. Pada waktu itu sungai merupakan jalur penghubung antara Banten Girang dengan Banten. Sarana transportasi ini kemudian berkembang sejalan dengan perkembangan kota Banten, yaitu dengan dibuatnya kanal-kanal. Perkembangan ini mencapai puncaknya pada abad-18 .
Dengan dibangunnya jalan raya oleh Deandles yang menghubungkan Kramatwatu-Banten-Serang, sebagai jalur sekunder Jalan Pos Anyer-Panarukan, fungsi sungai sebagai sarana transportasi utama mulai diambil alih oleh jalan raya. Pada awal abad ke-20, fungsi sungai sebagai alat transportasi mulai menurun. Sementara jalan raya sudah kurang baik kondisinya. Sehingga masyarakat lebih menyukai jalur kereta api daripada jalan raya sebagai sarana transportasi.
Menurut peta Serrurier tahun 1900, Banten dilalui jalan kereta api (satu jalur). Jalan kereta api ini menghubungkan Jakarta dengan Merak, melalui Rangkasbitung, Serang, Banten, dan Cilegon. Di daerah Banten Lama, terdapat dua stasiun pemberhentian kereta api, yang terletak di dekat pasar Karangantu dan di dekat daerah Pecinan.




Satasiun Kerata Api Serang memiliki fantasi masa lalu tersendiri, karena beberapa komponen bangunan seperti bentuk daun jendela yang berukuran besar, engsel pintu, kayu pintu dan papan internit masih menyisakan bentuk-bentuk lama sehingga kesan masa lalu masih bisa kita rasakan ditempat ini. Selain itu, bentuk ukurannya yang tidak terlalu besar seperti stasiun-stasiun di kota pada umumnya menjadikan kita seakan-akan masih ada pada masa dahulu. Objek bersejarah ini dapat menjadi alternative untuk para pembaca sebagai hiburan dan sarana edukasi, terlebih dengan lokasinya yang berdekatan dengan Taman Sari Kota Serang menjadikan tempat bersejarah ini layak untuk dimasukan kedalam daftar tempat yang patut anda kunjungi ketika anda berkunjung ke Serang – Banten.